RekanMedia.com - Bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan mendapat pesan berantai dari 'Sms blast' yang melarang bakal menggelar kegiatannya di salah satu masjid di Surabaya, Jawa Timur.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty mengatakan, Bawaslu memang menggunakan fitur Sms blast untuk mencegah potensi pelanggaran pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Sms blast tak hanya digunakan kepada Anies yang diimbau tak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kegiatan politik," kata Lolly di Jakarta, Sabtu 18 Maret 2023.
Baca Juga: Gaduh penundaan pemilu 2024, Ketua MPR: Tergantung pimpinan partai
"Hingga saat ini, Bawaslu setidaknya sudah mengirim sekira sembilan ribu pesan singkat berisi imbauan," ujarnya.
Sms blast adalah salah satu bentuk pengiriman pesan singkat yang nama pengirimnya adalah suatu perusahaan.
Nantinya, pesan yang akan terlihat oleh penerima bukan berbentuk nomor handphone pada umumnya, tetapi sudah berbentuk nama perusahaan pengirim pesan.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Partai-partai diprediksi bakal terpuruk di Pemilu 2024
Bawaslu melihat bahwa saat ini sudah terdapat banyak pihak yang aktif melakukan sosialisasi jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut perlu dipantau, karena masa kampanye baru dibuka pada November 2023 hingga Februari 2024.
"Dalam konteks ini, pesertanya belum ada yang definitif, maka Bawaslu tidak bisa terlalu jauh. Tetapi, yang bisa dilakukan Bawaslu adalah mengingatkan," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Bawaslu temukan 59.478 proses coklit tidak sesuai prosedur
Survei LSI Denny JA: Partai-partai diprediksi bakal terpuruk di Pemilu 2024
Lakalantas akibat pecah ban, Minibus ringsek pasca tabrak pembatas jalan di Surabaya
Waspada tilang pengguna sepeda listrik di Kupang, daerah kalian kapan?
Gaduh penundaan pemilu 2024, Ketua MPR: Tergantung pimpinan partai