Survei LSI Denny JA: Partai-partai diprediksi bakal terpuruk di Pemilu 2024

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 21:06 WIB
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ade Mulyana saat memaparkan hasil survei LSI Denny JA di Jakarta, Jumat (17/3/2023).(Antara/HO-Humas LSI Denny JA)
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ade Mulyana saat memaparkan hasil survei LSI Denny JA di Jakarta, Jumat (17/3/2023).(Antara/HO-Humas LSI Denny JA)

RekanMedia.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi, elektabilitas partai-partai Islam pada Pemilu 2024 bakal terpuruk.

Hal itu disampaikan berdasarkan surveinya yang dilakukan kepada 1.200 responden pada 4-15 Januari 2023 terkait dinamika politik jelang Pemilu 2024.

"Kita prediksi di 2024 mendatang titik terendah dukungan ke partai berbasis Islam, kurang dari 25 persen," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana, dalam keterangan hasil survei, dikutip Sabtu 18 Maret 2023.

Baca Juga: Bawaslu temukan 59.478 proses coklit tidak sesuai prosedur

Berdasarkan catatan LSI Denny JA, Pada 2019, dukungan kepada partai-partai Islam 30,1 persen, jauh dari dukungan ke partai-partai nasionalis 69,9 persen.

"Saat itu, ada PKB, PAN, PKS, PPP dan PBB. Pada Pemilu 2014, dukungan ke partai-partai Islam cuma 31,4 persen, jauh dukungan ke partai-partai nasionalis yang mencapai 68,6 persen," paparnya.

Sedangkan pada Pemilu 2009, dukungan ke partai-partai Islam 29,2 persen, jauh dari total dukungan ke partai-partai nasionalis 70,8 persen.

"Padahal, saat itu cukup banyak partai-partai Islam seperti PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PKNU, PBR, PMB dan PPNUI," tuturnya.

Baca Juga: Anies menduga ada 'Menko' yang bicara soal perubahan konstitusi, Lawan!

Pada Pemilu 2004, dukungan ke partai-partai Islam masih sekitar 38,3 persen, dan jauh dari dukungan ke partai-partai nasionalis mencapai 61,7 persen. Saat ini, cukup banyak pula partai-partai Islam seperti PKB, PPP, PKS, PAN, PBB, PBR dan PPNUI.

"Bahkan, Pemilu 1999, dukungan ke partai Islam 37,4 persen, jauh dari partai terbuka atau partai nasionalis 62,6 persen," ujarnya.

"Saat itu, ada PPP, PBB, PK, PKNU, PP, PPI, Masyumi, PSII, PKU, KAMI, PUI, PAY, PIB, SUNI, PSII 1905, PMB PID PAN PKB," sambungnya.

Baca Juga: Demokrat serang Jokowi: Angka kemiskinan hingga indeks persepsi korupsi meningkat, Herzaky: Jauh di era SBY!

Kondisi serupa terjadi jika melihat hasil Pemilu 1955, ketika partai-partai Islam mendapatkan dukungan 43,9 persen dan partai-partai nasionalis 56,1 persen.

Halaman:

Editor: Pratama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

DPR resmikan Perppu Cipta Kerja jadi UU

Selasa, 21 Maret 2023 | 22:10 WIB
X